= Iyut Yadawa REM 231 =

Minggu, 23 Maret 2008

BERBICARA DI DEPAN PUBLIK

Salah satu hal yang paling kita takuti baik dalam kehidupan pribadimaupun kehidupan profesional kita adalah ketika kita harus berbicaradi depan banyak orang, baik untuk acara sosial, seminar, kuliah,presentasi bisnis, pidato perpisahan, bahkan dalam acara reunisekolah yang sebagian besar hadirin (audience) telah kita kenaldengan baik. Berbicara di depan publik bagi sebagian besar kitaadalah sesuatu yang menegangkan dan menakutkan, seakan seluruh matapara hadirin sedang menghakimi kita. Kita seakan-akan menjaditerdakwa yang sedang diadili oleh para hadirin.Berbicara di depan publik, suka atau tidak merupakan ketrampilan yangharus kita kuasai, karena pada suatu saat dalam kehidupan kita,pastilah kita harus berbicara di hadapan sejumlah orang untukmenyampaikan pesan, pertanyaan, tanggapan atau pendapat kita tentangsesuatu hal yang kita yakini. Hal yang sederhana misalnya kita harusberbicara di depan para tamu pada acara ulang tahun anak kita atauhal yang menentukan karir kita seperti mempresentasikan proposalproyek atau tentang produk kita di hadapan sejumlah mitra bisnis ataucalon pembeli.Lima Unsur KomunikasiBerbicara di depan publik merupakan salah satu seni berkomunikasi.Dalam edisi Mandiri ke 38 kita telah membahas topik komunikasi.Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya dalam edisi tersebut, adalima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kitaperhatikan. Kelima unsur tersebut adalah: pengirim pesan (sender),pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan(delivery channel atau medium), penerima pesan (receiver), danumpan balik (feedback).Hukum Komunikasi yang EfektifSelain itu kita juga telah membahas 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif(The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kita rangkumdalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiriyaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yangberarti merengkuh atau meraih. Karena kita berkeyakinan bahwakomunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraihperhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupunrespon positif dari orang lain. Berikut kami uraikan kembali kelimahukum komunikasi efektif tersebut dalam konteks dan sebagai fondasibagi kita untuk mengembangkan kemampuan berbicara di depan publik.Hukum pertama dalam berkomunikasi secara efektif, khususnya dalamberbicara di depan publik adalah sikap hormat dan sikap menghargaiterhadap audiens atau hadirin. Hal ini merupakan hukum yang pertamadalam kita berkomunikasi dengan orang lain, termasuk berbicara didepan publik. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati danmenghargai hadirin kita. Kita harus ingat bahwa pada prinsipnyamanusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harusmengkritik seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diridan kebanggaaan orang tersebut.Hukum kedua adalah empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkandiri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan(receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam berbicara di depanpublik, kita harus terlebih dulu memahami latar belakang, golongan,lapisan sosial, tingkatan umur, pendidikan, kebutuhan, minat, harapandan sebagainya, dari calon hadirin (audiences) kita. Jadi sebelumkita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengertidan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingganantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halanganpsikologis atau penolakan dari penerima.Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikapperseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapundengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak maumendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahalesensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arahtidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yangmerupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalamberbicara di depanpublik, kita perlu siap untuk menerima masukan atauumpan balik dengan sikap positif.Hukum ketiga adalah audible. Makna dari audible antara lain: dapatdidengarkan atau dimengerti dengan baik. Audible dalam hal iniberarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerimapesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melaluimedium atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima denganbaik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kitauntuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantuaudio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikandapat diterima dengan baik.Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan(clarity). Selain bahwa pesan harus dapat diterima dengan baik, makahukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itusendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagaipenafsiran yang berlainan. Claritiy juga sangat tergantung dengankualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan. Penggunaan bahasayang tidak dimengerti oleh hadirin, akan membuat pidato ataupresentasi kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orangmenganggap remeh pentingnya Clarity dalam public speaking, sehinggatidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilihuntuk digunakan dalam presentasi atau pembicaraannya.Hukum kelima dalam komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untukmembangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikaprendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati juga bisa berartitidak sombong dan menganggap diri penting ketika kita berbicara didepan publik. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkapperhatian dan respon yang positif dari publik pendengar kita.Kelima hukum komunikasi tersebut sangat penting untuk menjadi dasardalam kita melakukan pembicaraan di depan publik. Berikut adalahbeberapa tips atau kiat-kiat untuk public speaking yang kami adaptasidari buku Say It Like Shakespeare, karangan Thomas Leech.Persiapan kita sebagai pembicaraHal yang paling penting dalam persiapan kita untuk berbicara di depanpublik adalah membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasatakut dan emosi kita. Bahkan banyak pakar komunikasi yang mengatakanbahwa persiapan mental jauh lebih penting daripada persiapan materiatau bahan pembicaraan. Meskipun demikian, persiapan materi jugasangat mempengaruhi kesiapan mental kita. Kesiapan mental yangpositif merupakan syarat mutlak bagi kita dalam berbicara di depanpublik. Pastikan juga bahwa anda beristirahat dan tidur yang cukupmenjelang waktu anda berbicara di depan publik dan majulah dengansikap optimis dan sukses. Berikut adalah hal-hal yang perlu kitaperhatikan dalam menyampaikan pesan kepada publik:Kualitas suara kita merupakan faktor kunci yang menentukan apakahhadirin memperhatikan kita maupun pesan yang kita sampaikan.Pastikan bahwa suara anda cukup keras dan jelas terdengar bahkan olehhadirin yang duduk paling jauh dari anda sekalipun. Jika tersedia,selalu gunakan pengeras suara (loudspeaker), meskipun anda merasasuara anda sudah cukup keras. Cobalah dengan berlatih mendengarkansuara anda sendiri. Caranya dengan menutup mata, berbicaralah,kemudian perhatikan kualitas, kekuatan dan kejelasan suara anda.Suara kita merupakan aset kita yang paling berharga dalamberkomunikasi secara lisan. Oleh karena itu memelihara kualitassuara dan berlatih secara kontinu merupakan keharusan jika kita inginmenjadi pembicara publik yang sukses. Jika suara kita kurang bagusdan sumbang, kita dapat mencari pelatih suara profesional ataumengikuti kursus atau pendidikan (seperti misalnya di InstitutKesenian Jakarta) untuk meningkatkan kualitas suara kita. Apalagimisalnya anda bercita-cita jadi presenter, pembicara publik, MC dansebagainya. Anda harus benar-benar memperhatikan kualitas suaraanda.Bahasa dan kata-kata yang kita gunakan merupakan faktor kunci lainyang menentukan kemampuan komunikasi kita. Bahasa yang baik dantepat dapat membantu memperjelas dan meningkatkan kualitas presentasiatau pembicaraan kita. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untukmemperhatikan kata-kata dan bahasa yang kita pilih. Pikirkanlah kata-kata yang akan anda gunakan, karena kemampuan berbahasa yang burukakan tercermin pada kualitas penyampaian pesan kita. Hindarimenggunakan kata-kata yang tidak perlu, seperti: apa itu ….. apanamanya…ehm….you know…. dll. Jangan mengucapkan kata-kata:maaf…..Jika anda salah mengucap, cukup anda ulangi sekali lagikalimat tersebut dengan benar.Penampilan adalah kesan pertama. Jadi kita harus pastikan bahwa padasaat kita maju atau berdiri untuk berbicara, hadirin atau audienskita memperoleh kesan yang baik terhadap kita. Pastikan bahwapenampilan kita membawa pesan yang positif, dan kita kelihatan lebihbaik dan merasa lebih baik. Gunakan pakaian yang sesuai dengansuasana pertemuan, dan sesuai dengan jenis pakaian yang digunakanoleh para hadirin lainnya.Komunikasi non verbalYang dimaksud dengan komunikasi non verbal adalah: kontak mata,ekspresi wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaiandan aksesoris yang kita gunakan – semuanya memberikan efek ataupengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan kita. Parahadirin akan kebingungan ketika bahasa tubuh kita misalnya berbedadengan bahasa verbal yang kita ucapkan. Biarkan tubuh kitaberkomunikasi juga dengan audiens kita. Bahasa tubuh kita sebagaipembicara atau pengirim pesan dan bahasa tubuh pendengar atau audienskita dapat membantu atau menghalangi proses komunikasi. Jika hadirinduduk dengan sikap seperti mau tidur atau menunjukkan wajah bosan,berarti kita harus mengubah suasana atau cara kita menyampaikan pesan.Persiapan mentalDalam membangun kesiapan mental kita dalam berbicara di depanpublik, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengurangiketegangan fisik dengan cara melakukan senam ringan (stretching).Karena kita tidak dapat menurunkan ketegangan mental sebelum kitamengendorkan otot-otot tubuh kita yang tegang. Seperti yangdikatakan oleh psikolog Amerika yang terkenal Dr. RichardGillett, "It is almost impossible to go into alpha withoutconsiderable muscular relaxation." Hampir tidak mungkin masuk kekondisi alpha (kondisi gelombang otak atau mental yang relaks) tanpamengendorkan otot-otot tubuh. Biasanya saya memegang ujung kakisambil berdiri membungkuk selama sepuluh detik. Kemudian tarik nafasyang panjang dan dalam, tahan beberapa detik, kemudian keluarkannafas pelan-pelan. Selanjutnya anda bisa batuk sekali atau minumsegelas air putih untuk mempersiapkan vokal anda. Cara lain yangefektif untuk membangun kesiapan mental adalah dengan datang ketempat pertemuan lebih awal. Dengan demikian kita dapat mengetahuisuasana dan keadaan terlebih dahulu. Selanjutnya kita bisa mencaridukungan (back up support) dari orang-orang yang kita kenal maupunkenalan baru serta dari mereka yang mengharapkan kita sukses dalampresentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum presentasidimulai. Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mentalkita sebelum berbicara di depan publik:1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangatmenegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya denganbaik. Tidak akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelahpresentasi atau penyampaian anda. Jadi tenang dan relaks saja.2. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas ataupunbrilian untuk berbicara di depan publik.3. Siapkan 2-3 poin pembicaraan atau pertanyaan, karena audiensanda akan sulit untuk mengingat atau memperhatikan lebih dari 3 haldalam satu waktu.4. Kita harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas danterarah.5. Kita tidak perlu menganggap diri kita adalah seorangpembicara publik. Tujuan kita adalah menyampaikan pesan (message)kita kepada hadirin.6. Kita tidak perlu harus dapat sepenuhya menguasai seluruhhadirin. Biarkan saja kalau ada beberapa yang tidak menaruhperhatian. Fokuskan perhatian kita pada mereka yang tertarik danmendengarkan presentasi kita.7. Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkankita berhasil dalam presentasi atau penyampaian pesan kita.Pesan yang kita sampaikanDalam mempersiapkan public speaking, selain persiapan mental,persiapan materi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Karenakesiapan materi atau pesan yang akan kita sampaikan akan sangatmempengaruhi kesiapan kita secara mental. Hal yang paling pentingadalah kesiapan pendengar atau audiens untuk menerima pesan kita.Biasanya kita harus menyampaikan pokok-pokok pemikiran atau ringkasandari apa yang mau kita sampaikan sehingga audiens juga memilikikesiapan mental untuk menerima pesan tersebut. Paling tidak agendaatau outline bahan pembicaraan kita sudah jauh-jauh hari kitasampaikan terlebih dulu.Hal yang pertama dalam mempersiapkan materi adalah mencari informasisebanyak –banyaknya terhadap materi yang akan kita sampaikan baikdari buku-buku referensi, tulisan atau publikasi lainnya. Kita jugaperlu memperoleh informasi tentang audiens kita, baik dari tingkatanumur, pendidikan, pengalaman, bidang keahlian, minat dan sebagainya.Sehingga kita bisa empati (ingat hukum komunikasi kedua) danberbicara dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh audiens kita.Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam mengembangkantopik atau materi:1. Perkayalah topik dan bacaan yang telah kita lakukan denganhal yang uptodate dan riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Pengalaman kita, maupun pengalaman orang lain adalah bahan yangmenarik untuk kita angkat.2. Hilangkan bagian-bagian yang dirasakan membuat kita tidakfokus, menimbulkan keragu-raguan atau melebihi jadwal waktu yangtersedia untuk kita.Kemudian kita tetapkan terlebih dulu apa tujuan atau sasaran kita.Apa yang menjadi tujuan seminar, rapat, kuliah atau pertemuan ini?Apa yang menjadi harapan panitia, kita sebagai pembicara dan seluruhhadirin yang ada? Penetapan tujuan ini sangat berkaitan denganinformasi yang kita dapatkan mengenai pendengar atau hadirin kita,apa yang menjadi tujuan dan harapan mereka? Dapatkan umpan balikdari teman-teman anda atau mereka yang ahli dalam bidang yang akankita presentasikan.Setelah itu kemudian barulah kita susun peta pemikiran dari topikyang dipilih. Mengenai teknik pemetaan pemikiran pernah kitasampaikan pada edisi Mandiri 40. Teknik ini merupakan cara untukmeringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada dalam buku.Pertama, kita awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengahhalaman kertas kosong. Kemudian seperti pohon dengan cabang danranting kita kembangkan tema pokok menjadi sub tema di sekelilingnyadengan dihubungkan memakai garis seperti jari-jari roda.Setelah itu buatlah agenda, outline atau catatan kecil tentang urutanpembicaraan yang akan kita sampaikan. Sisipkan anekdot, kuis, ceritailustrasi, games, dan latihan-latihan untuk menjaga agar audiensetidak bosan dan mengantuk. Persiapan tersebut termasuk menyusunmakalah, powerpoint presentation, transparent sheets, handouts, videopresentation, dan sebagainya sebagai materi utama presentasi anda.Ingat pada saat presentasi jangan membacakan makalah atau terpakupada bahan utama anda. Berbicaralah seakan anda sedang berbicaradengan satu-dua orang saja. Gunakan kontak mata dan fokuskanperhatian pada mereka yang memperhatikan presentasi anda. Tetapisebisa mungkin anda memproyeksikan pembicaraan anda ke seluruhruangan dan seluruh hadirin.Menggunakan alat bantu visual (visual aids)Untuk meningkatkan kualitas penyampaian pesan (hukum ketiga audible),kita harus menguasai kegunaan dan penggunaan alat bantu visualseperti misalnya slide, overhead projector, LCD (infocus) projectoryang langsung dihubungkan dengan komputer atau notebook anda.Sebagian besar orang lebih mudah menangkap informasi yang berupagambaran visual daripada mendengarkan. Apalagi jika kita menggunakandata-data numerikal, akan lebih menarik jika disajikan dalam bentukgrafik, tabel atau bagan warna-warni. Anda bisa menggunakan softwaretertentu misalnya powerpoint, untuk menggabungkan pointers andadengan suara, foto, clip art, animasi, dan video dalam satu filepresentasi. Kemampuan menggunakan alat bantu visual ini akanmemberikan kesan pertama kepada audience bahwa kita siap melakukanpresentasi.Tetapi sekali lagi jangan terfokus pada alat bantu tersebut. Apalagijika terjadi kesalahan atau gangguan teknis, anda harus selalu siapdengan cara presentasi yang langsung tanpa alat bantu. Atausebaiknya ada teknisi yang siap untuk mengatasi gangguan teknistersebut. Jangan sampai gara-gara alat bantu visual, anda kehilanganmomentum untuk menyampaikan topik atau materi presentasi anda.Jadi dalam penyampaian pesan kepada publik, baik berupa pertanyaan,pidato, kuliah, seminar, sepatah kata, yang paling penting bagi kitaadalah bahwa pesan kita dapat tersampaikan kepada penerima pesandengan baik dan jelas. Berbicara di depan publik bukan ujian ataupunpengadilan untuk mengadili penampilan, kecerdasan, kecantikan ataupunkeluasan pengetahuan kita. It is simply a process of conveying yourmessage to the targetted audiences — nothing more nothing less.

Tidak ada komentar: